Retour

 Hari ini...seperti biasa, tak ada yang istimewa.
satu-satunya hal yang membuatku senang, hari ini adalah hari Minggu dan aku bisa bangun sesuka hati tanpa harus memikirkan terburu-buru berangkat kerja.
Sudah jam 10? Wow, hebat! Ini rekor baru setelah hari Minggu kemarin aku bangun jam 9 pagi, itu pun dari jam 8 pagi tidurku sudah tidak nyenyak. Mungkin karena tadi malam aku tidur jam 1 dini hari.
Sepulang dari pentas Om butet, aku memang tak segera tidur. Aku masih penasaran dengan kelanjutan novel yang aku baca kemarin, jadi meskipun kepalaku terasa berat karena kantuk kupaksa membaca sampai jam 1. Sebenarnya itu bukan satu-satunya alasan, lebih tepatnya itu alasan nomer 2.
Aku bisa saja menyelesaikan novel itu besok pagi. Alasan sebenarnya adalah, aku takut.
Ya, sekali lagi, aku takut.

Waktu aku masuk kamar dan mau tidur, terdengar bunyi lonceng yang menandakan sudah jam 12 tepat. Dalam kondisi di rumah cuma ada 3 orang termasuk aku sementara 2 orang itu sudah tidur, tiba-tiba saja bulu kudukku merinding dan terbayang hal aneh-aneh seandainya nanti aku mematikan lampu dan tidur.
Itulah alasan kenapa aku memaksa tetap membaca dan akhirnya aku menyerah karena kantukku membuat kepalaku semakin pusing. Aku tidur, tanpa mematikan lampu.

Ada 3 panggilan tak terjawab dari orang yang sama dan 3 sms, salah satunya dari dia. Dia yang baru aku temui beberapa hari lalu. Bertemu dengannya seperti bertemu teman lama tapi terkadang sms-smsnya membuatku sedikit bosan. Hari ini kumulai dengan mengecek harga tiket yang ternyata tak kunjung turun, jaringan internet yang lamban membuatku begitu bosan dan akhirnya menyerah untuk berlama-lama di depan laptop.
Aku kembali pada novel yang tadi malam belum juga tuntas sambil berusaha semanis mungkin membalas sms dari dia agar aku tak dicap sebagai cewek jutek dan cuek. Tapi toh akhirnya aku menyerah, lebih baik aku menjadi cewek cuek daripada harus bersabar dengan smsnya yang lama-kelamaan garing dan membosankan. Bukan salahnya juga, tapi memang sepertinya aku yang tidak seperti orang kebanyakan. Sialnya, dia termasuk dalam bagian orang kebanyakan itu.

Hujan lagi, sudah 3 kali hari liburku di warnai hujan dari siang sampai sore. Kalau seperti ini, kegiatan yang paling nyaman cuma tidur-tiduran di sofa. Aku kurang suka melihat hujan, apalagi mengamati dari balik jendela. Itu membuatku sedih dan aku tidak tau apa sebabnya. Melihat hujan dari balik jendela seperti memunculkan perasaan gelap di hatiku. Rasanya sepi, kelu, dan sedih...aku tak begitu suka.

credit image : www.tofinotime.com



Comments

Popular posts from this blog

G-Dragon - Crooked

Jalan-Jalan : Museum Angkut

Air Terjun Sumber Pitu : The Trip

Masih di Malang?