Pantai Lumbung : Mengejar Senja


credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

Mengejar itu mbok ya ngejar mas mas cakep gitu, apa gerobak isi duit lima milyar gitu, mengejar kok senja...taunnya udah baru, mbok ya segera menempuh hidup baru juga #eaaaaa pedesss

Tapi (mencoba ngeles)....gambar di atas cakep banget kaaaan ...apa yang bisa mengalahkan nikmatnya menikmati matahari terbenam di tepi pantai yang serasa milik sendiri cobak? *duit lima milyar dong *matre on the loose

Jadi, di manakah pemandangan karya indah Tuhan di atas?

Namanya Pantai Lumbung, terletak di desa Pucanglaban, kecamatan Pucanglaban, Tulungagung bagian selatan. Satu garis dengan Pantai Molang dan Kedung Tumpang yang masih heits itu. Desa ini berbatasan langsung dengan desa tempat saya tinggal.

Punya rumah di pelosok selatan Blitar tetep harus disyukuri loh, karena ketika orang lain butuh waktu rata-rata 1 atau 2 jam lebih untuk sampai di Pantai Lumbung ini, saya cuma butuh kurang dari 30 menit - ngojek Tuan Muda tentunya.

Jalannya...begitu masuk kecamatan Pucanglaban, hmmmm...begitulah, dari jaman dulu sampe sekarang masih banyak lobang di sana sini. Khas sekali aroma daerah pelosok yang minim sentuhan perbaikan dari pemerintah. *begitupula jalan depan rumahkuu T_T

Sekitar satu kilo meter dari parkiran pantai Lumbung ini, kita akan disambut dengan jalan tanah. Pas saya ke sana kemarin lumayan enak sih dilewati, gak tau yaaa kalo habis ujan. Kemarin mobil juga bisa masuk.

Fasilitasnya sudah lumayan lengkap meskipun sederhana, mulai dari kamar mandi, musholla, dan warung. Parkirnya cukup Rp 5000 saja, dan gak dipungut lagi karcis masuk.

Udah nyampe parkiran, sok atuh kita cuss ke pantai.

Loh? Mana Pantainya? Loh?

Enak aja ente mau langsung nyampe pantai, jalan dulu dong. Hidup itu butuh perjuangan, begitu juga perjuangan kecil yang dibutuhkan untuk nyampe di pantai Lumbung yang masih alami ini. Foto di bawah ini adalah jalan yang harus dilewati :

yang haus...yang haus....
credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

Masih gampang yee? Jangan jumawa dulu, karena masih dilanjut dengan jalan di bawah ini:

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

Seperti biasa, pas turun saya merambat kaya keong karena saya (masih) bermasalah sama ketinggian, tempat curam, dan keseimbangan. Waktu naik pas pulang sih lancar jaya. Untung jalan yang curam curam ini cuma pendek, coba kalo kaya Goa Tetes gitu, ayam sori gudbhaaay deh mak.

Foto ini gelap karena melawan cahaya, aslinya mah terang benderang *maklum gak punya pake es el er
credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

Tadaaaaa....sampailah kita di Pantai Lumbung. Kenapa dinamakan pantai Lumbung?

Dari beberapa cerita yang saya denger sih karena batu super gede yang teronggok tanpa dosa di pinggir pantai seperti yang terlihat di poto di bawah ini. Katanya bentuknya menyerupai bangunan lumbung padi.
Apakah benar mirip? Tergantung daya imajinasi  masing-masing kakaaaak :P

Saya nyampe sekitar jam setengah 5 sore, matahari masih panas menyengat, tapi jadi gak kerasa karena saya ketemu lagi sama pasir, ombak, langit biru dihiasi awan berjejer manis, dan semilir angin...kombo terfavorit sepanjang masa!
Lautnya lagi gak pasang sore itu, jadi pantainya lumayan lebar dan pasirnya lembut sekalii...mau guling-guling di situ seharian juga betah.*pulang-pulang gosong tak dikenali

Seonggok batu super gede yang "katanya" mirip Lumbung
credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

kayaknya ini bekas air terjun ya?
credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/
Penasaran orang yang dipoto itu lagi ngapain? Nantikan kelanjutannya

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/
Ternyata lagi bikin ini sodara sodara...norak yeee? *kompak sekampung jawab : iyeeeeee

Dan inilah yang kita tunggu-tunggu...the sun is setting down baby!! Matahari mulai berwarna oranye dan seakan-akan mulai menenggelamkan diri ke laut. Semburat jingga menyebar di langit dan awan setia berbaris di sekitarnya, cantik...cantik sekali...

Kata apapun tak pantas untuk menggambarkan, mending saya duduk selonjor aja dan menikmati lukisan dari Sang Maha Indah ini selama mungkin.

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

tjakeeeeeep *_*
credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/

Jam 6 kurang sepuluh menit kita mulai naik ke parkiran. Tips penting kalo ke sini, pake sandal yang bergerigi, jangan pake alas kaki yang licin ataupun sandal jepit, kaya saya -___-

Saya dengan cueknya pake sandal jepit, dan ujung-ujungnya itu sandal saya lempar ke pinggir jalan ketika menuruni jalan curam dan licin tadi.
Untung aja waktu naik, sandal itu masih ada pada tempatnya, saya gak jadi pulang nyeker dan gak jadi diomeli Nyonya besar yang sudah berbaik hati beliin saya sandal itu dua hari lalu.

Jangan lupa bawa air minum atau bisa beli di warung dekat parkiran dengan resiko harganya naik dua kali lipat, karna turun dari parkiran menuju pantai dan naik lagi pas baliknya itu bikin tenggorokan kering mak. Belom lagi kalo tiba-tiba kamu punya ide cemerlang untuk jogging dari ujung ke ujung pantai...dijamin dehidrasi.

Satu lagi pesen yang gak kalah penting, jangan buang sampah seenak udelnya di pantai. Kotor tauk!
Waktu saya ke sana kemarin, di jangkauan 4 meter di sekitar saya duduk saya berhasil mengumpulkan sampah dua setengah kresek gede alfamart yang isinya kebanyakan botol air minum, disusul bungkus snack, sendok plastik, dan tutup galon.

Norak dan menyedihkan banget bukan??

Orang dodol mana yang dengan entengnya ninggalin sampah plastik di pantai dan pulang tanpa rasa bersalah? Waktu yang dibutuhkan plastik untuk terurai itu jauh lebih panjang dari umur kita, manusia.
Ada yang tau Pacific Vortex ? Kalau belum, luangkan waktu barang 10 menit saja untuk mencari tau.

Okay, jalan-jalan di awal taun ini diawali di Pantai Lumbung, mudah-mudahan akan dilanjutkan dengan pantai-pantai di sekitarnya karna saya kangen sekali berangkat rame -rame, pagi-pagi, petakilan entah di pantai, goa, atau air terjun mana gitu, pulang malam dalam keadaan basah, capek dan lapar, tapi membawa kenangan indah, sejumput pengalaman, dan rasa syukur.

credit : http://eppymustika.blogspot.co.id/
Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan??

Di antara jingga yang bergelayut
Di antara awan yang beriring

Kuselipkan sebaris bisik

"Aku masih di sini, memupuk rindu"

            (pesisir samudra hindia, 2016)

Comments

Popular posts from this blog

G-Dragon - Crooked

Jalan-Jalan : Museum Angkut

Air Terjun Sumber Pitu : The Trip

Masih di Malang?